Pages

FORZA JUVE !

FORZA JUVE !

Sabtu, 22 Maret 2014

Teori yang Berhubungan dengan Penalaran

PENGERTIAN

Pengertian Penalaran Menurut Para Ahli:
    • Bakry (1986:1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
    • Suriasumantri (2001:42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
    • Keraf (1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.

            Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan fakta-fakta atau data yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Dengan kata lain, penalaran merupakan sebuah proses berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis.


TUJUAN

            Tujuan dilakukannya penalaran adalah sebagai berikut :
  • Sebagai panduan untuk mampu memberikan perkembangan yang berarti pada potensi yang anda miliki.
  • Untuk mengukur kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah secara logis berdasarkan informasi yang disediakan.
  • Untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bekerja secara kompoten dengan angka-angka dan memecahkan masalah berdasarkan data yang tersedia berbagai bentuk, seperti diagram, grafi dan table statistik.
  • Untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa dan memahami kata-kata secara tertulis. 


METODE PENALARAN

Metode Penalaran Induktif

            Penalaran Induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa.
            
            Catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar. Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, dan kausal.
  • Generalisasi adalah proses berpikir yang bertujuan menarik kesimpluan umum dari berbagai kalimat khusus. Jenis-jenis penalaran induktif adalah :

    • C. Ronaldo adalah bintang pemain sepak bola yang handal mengendalikan bola.
    • L. Messi adalah bintang pemain sepak bola yang handal mengendalikan bola.
    • Generalisasi: Semua bintang pemain sepak bola handal mengendalikan bola.

          Macam-macam generalisasi
    • Generalisasi sempurna, adalah generalisasi dimana semua peristiwa yang diteliti dan telah menjadi dasar penyimpulan. Contoh: perhitungan jumlah siswa disuatu sekolah.
    • Generalisasi tidak sempurna. adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Contoh: Hampir seluruh wanita dewasa gemar menggunakan sepatu hak tinggi.
  • Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, anda dapat menarik kesimpulan. Contoh : Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
  • Hubungan Kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Macam-macam hubungan kausal :
    • Sebab-akibat : Peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari peristiwa tersebut. Contoh: Jumlah kendaraan di Jakarta semakin bertambah, akibatnya kemacetan pun semakin parah.
    • Akibat-sebab : peristiwa yang dianggap sebagai akibat dari sebab peristiwa tersebut yang mungkin telah menimbulkan akibat. Contoh: Banjir di ibu kota disebabkan kurang baiknya sistem drainase di kota ini.
    • Akibat-akibat : akibat dari akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat. Contoh: Ayah melihat nilai ulangan kakak menurun, sehingga ayah beranggapan bahwa nilai ulangan adik juga ikut menurun.
         Contoh Kausal : Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot            yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang                kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh            untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk          menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
  • Salah nalar pada induktif (formal)
    • kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
    • kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
    • kesalahan analogi.

Metode Penalaran Deduktif

            Penalaran deduktif (prosesnya disebut deduksi), yaitu cara berpikir yang didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau keputusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal atau gejala. Contoh:
    1. Semua makhluk mempunyai mata. (p. mayor)
    2. Si Polan adalah seorang makhluk. (p. minor)
    3. Jadi, si Polan mempunyai mata. (kesimpulan)
  • Salah nalar pada deduktif (formal)
    • kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
    • kesalahan karena adanya term keempat;
    • kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
    • kesalahan karena adanya 2 premis negatif.

SALAH NALAR

            Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yangmengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karenakelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atausalah tulis misalnya. Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan,disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu.
            Kesalahan yang kita persoalkan di sini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan kesalahan karena materi dan  proses penalarannya yang merupakan kesalahan formal (yang seperti sudah dibahas di atas pada penalaran induktif dan deduktif).

Kesalahan Informal

            Sebagai sarana penalaran terutama penalaran ilmiah bahasa mengandungbanyak kelemahan. Kata-kata kerap kali kabur, tidak tegas maknanya, sehingga dapat diartikan bermacam-macam. Demikian juga kalimat sering kali dapat ditafsirkan dengan berbagai cara. Perhatikanlah kalimat-kalimat berikut:
    1. Kesadaran bela negara merupakan perwujudan rasa cinta kepada tanah air.
    2. Cinta seorang ibu kepada anaknya tak dapat diukur dengan materi.
    3. “Aku memang mencintaimu palupi, tapi engkau tidak harusmencintaiku . . .”
    4. Anak dosen yang cantik itu adalah mahasiswa UT.
    5. Mugi berkata pada teman Sita bahwa ia harus berangkat sekarang juga.
            Kelima kalimat di atas menunjukan keragaman dan kekaburan makna.Kata cinta pada kalimat (1), (2), dan (3) mempunyai makna yang berbeda-beda. Kalimat nomor (4) dapat meragukan. Siapa yang cantik: dosennya atau anaknya?. Kalimat (5) dapat ditafsirkan dengan beberapa cara. seperti, Mugi berkata bahwa ia (Mugi) harus berangkat sekarang juga, atau berkata bahwa ia (Sita) harus pegi sekarang juga, dan Mugi berkata bahwa ia (teman Sita) harus pergi sekarang juga.



Daftar Pustaka :

Agustina, Kartika. 2013. "Pengertian Penalaran". Dalam http://kartikagustina.blogspot.com/2013/04/pengertian-penalaran.html

Chan, Tisa. 2012. “Logika dan Penalaran Ilmiah”. Dalam http://tisachan.blogspot.com/2012/11/logika-dan-penalaran-ilmiah.html

Herdana, Agung. 2012. "Penalaran Induktif". Dalam http://agungherdana.wordpress.com/2012/03/29/penalaran-induktif/

Lestari, Rakhmawati. 2013. "Definisi dan Penalaran". Dalam http://tarirl.wordpress.com/2013/05/16/definisi-dan-penalaran/

Binet Care. Tanpa Tahun. "Aspek Penalaran dalam Karangan". Dalam 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar