Kerangka
untuk mengadakan penelitian mengenai penerimaan konsumen terhadap berbagai
produk baru diambil dari bidang penelitian yang dikenal sebagai penyebaran
inovasi. Para peneliti konsumen yang mengkhususkan diri dalam
penyebaran inovasi sangat tertarik untuk memahami dua proses yang berhubungan
erat : proses penyebaran dan proses adopsi.
- Inovasi ; tidak ada definisi atau istilah dari inovasi atau produk baru yang dapat diterima secara universal. Sebagai gantinya, pendekatan telah diambil untuk mendefinisikan produk baru atau jasa baru, semuanya ini dapat diklasifikasikan sebagai definisi inovasi yang berorientasi perusahaan, produk, pasar, dan konsumen.
- Saluran Komunikasi ; beberapa kecepatan inovasi menyebar keseluruh pasar tergantung pada banyaknya komunikasi antara pemasar dan para consumen, maupun komunikasi diantara para consumen (komunikasi lisan). Yang menjasi pokok perhatian adalah tidak terbukanya pengaruh relatif sumber-sumber impersonal (masalah iklan dan editorial) dan sumber-sumber antar personal (tenaga penjual dan pemimpin pendapat informasi).
- Sistem Sosial ; penyebaran produk baru biasanya terjadi di lingkungan sosial tertentu yang sering disebut sistem sosial. Dalam konteks perilaku konsumen, istilah segmen pasar dan pasar target ( pasar sasaran) mungkin lebih relevan daripada istilah sistem sosial yang digunakandalam penelitian mengenai penyebaran. Statu sistem sosial merupakan sebuah lingkungan fisik, sosial, atau kultural tempat orang-orang menjadi bagian dan tempat mereka melakukan fungís masing-masing.
- Waktu ; merupakan tulang punggung proses penyebaran. bahasa tentang waktu meliputi studi penyebaran dalam tiga cara yang berbeda tetapi saling berhubungan :
- Waktu pembelian
- Kategori pemakai
lima kategori pemakaian sering disebut dalam literatur
mengenai penyebaran:
- Inovator
- Pemakai awal
- Mayoritas awal
- Mayoritas belakangan
- Orang yang terlambat
Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” dan atau
“hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan / mobilisasi pengetahuan, keterampilan
(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau
memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru,
yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan
sosial).
Inovasi sebagai suatu “obyek” juga memiliki arti sebagai
suatu produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu
konteks komersial. Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibedakan,
bergantung pada konteksnya: suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu
perusahaan (atau “agen/aktor”), baru bagi pasar, atau negara atau daerah, atau
baru secara global. Sementara itu, inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan
proses penciptaan inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu
invensi.
Istilah inovasi memang sering didefinisikan secara berbeda,
walaupun pada umumnya memiliki pemaknaan serupa, Inovasi, dalam ilmu lingusitik
adalah fenomena munculnya kata-kata baru dan bukan kata-kata warisan. Inovasi
berbeda dengan neologisme. Inovasi bersifat ‘tidak sengaja’.
- Penemuan. Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
- Pengembangan. Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.
- Duplikasi. Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
- Sintesis. Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.
LIMA KARAKTERISTIK YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PRODUK BARU
Lima karakteristik produk yang dapat digunakan untuk
memperkirakan dan menjelaskan tingkat penerimaan dan penyebaran produk baru
adalah sebagai berikut:
- Kerumitan (complexity) : tingkat kesulitan yang teribat dalam pemahamandan penggunaan produk baru. Makin rumit produk tersebut, makin lamban proses penyebarannya.
- Kesesuaian (compatibility) : tingkat diman suatu produk konsisten dengannilai yang ada dan pengetahuan tentang produk, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan saat ini.
- Keuntungan Relatif (relatif advantage) : tingkat dimana produk tersebut dianggap lebih baik dari produk yang ada.
- Pengamatan (observability) : tingkat dimana manfaat atau hasil lainnya dari penggunasn produk dapat diamati oleh pihak lainnya dan dikonsumsikan ketarget konsumen.
- Dapat Dicoba (trialability) : tingkat dimana suatu produk dapat dicoba pada batas tertentu.
PENTINGNYA ARTI DARI SEBUAH PROSES PENYEBARAN
Pentingnya penyebaran inovasi terhadap warga masyarakat yang
menjadi sasaran inovasi adalah dimana warga masyarakat itu sendiri dapat
memperoleh informasi yang dapat menjawab berbagai
pertanyaan tersebut dengan jelas, maka akan
hilanglah ketidak tentuan terhadap inovasi. Mereka
telah memperoleh pengertian yang mantap apa
inovasi itu. Mereka akan menerima dan
juga menerapkan inovasi.
ADOPSI DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM PROSES DIFUSI
Difusi inovasi pada intinya adalah proses komunikasi.
Inovasi diperkenalkan melalui saluran-saluran komunikasi jika inovasi tidak
dikenali para individu, tidak mungkin ada difusi.
Proses-proses komunikasi lainnya berlangsung setelah para
inovator potensial menerima informasi dan mempertimbangkannya. Karena kebaruan
inovasi yang diterimanya, indi-vidu mengalami ketidakpastian tingkat tinggi.
Karena itu, studi-studi perubahan perilaku, pengurangan ketidakpastian, dan
pengambilan keputusan berlangsung dalam proses difusi, khususnya ketika difusi
mempengaruhi perubahan perilaku. Difusi pada intinya adalah adopsi sebuah
perilaku baru. Selama bertahun-tahun, difusi inovasi berhasil menerangkan
proses adopsi banyak inovasi. Paradigma difusi inovasi juga digunakan untuk
studi tentang penolakan inovasi.
Adopsi suatu inovasi yang didifusikan melalui
empat tahap yang oleh Rogers disebut model tahapan proses keputusan inovasi.
Proses keputusan inovasi adalah proses mental yang dilalui individu atau unit
pengambil keputusan lainnya mulai dari pengenalan pengetahuan inovasi ke suatu
keputusan mengadopsi atau menolak, sampai ke penerapan ide baru, dan konfirmasi
keputusan tersebut.
Saluran komunikasi adalah sarana yang
menghantarkan pesan dari individu ke individu lainnya. Saluran-saluran media
massa lebih efektif dalam menciptakan pengetahuan inovasi-inovasi.
Saluran-saluran interpersonal lebih efektif dalam membentuk dan dalam perubahan
sikap terhadap gagasan baru, serta dalam mempengaruhi secara langsung keputusan
mengadopsi atau menolak sebuah gagasan baru.
MEMBANGUN PROFIL KONSUMEN YANG MENYUKAI PRODUK BARU
Ada empat model hirarki respons klasik yaitu AIDA, Hirarki
Pengaruh, Inovasi-adopsi, dan Komunikasi. Semua model mengasumsikan
bahwa pembeli melewati tahap kognitif, afektif dan perilaku.
- Kesadaran : Jika sebagian besar konsumen sasaran tidak menyadari produk, tugas komunikator adalah membangun kesadaran dengan memperkenalkan produk dengan informasi awal seperti nama produk.
- Pengetahuan : Informasi lebih dalam mengenai produk. Konsumen sasaran mungkin memiliki kesadaran tapi tidak tahu banyak tentang produk. Pengetahuan sangat penting untuk diberikan kepada sasaran agar informasi yang dimiliki sasaran tentang produk menjadi lengkap.
- Rasa suka : Jika konsumen sasaran mengetahui merek, apa yang mereka rasakan tentang merek tersebut? Dalam hal ini komunikator harus bisa membangkitkan rasa suka konsumen sasaran terhadap produk.
- Preferensi : Konsumen sasaran mungkin menyukai produk, tetapi tidak lebih baik dibandingkan produk lain. Komunikator harus berusaha membangun preferensi konsumen dengan membandingkan kualitas, nilai, kinerja, dan fitur lain terhadap pesaing.
- Keyakinan : Komunikator harus membangun dan memperkuat keyakinan dan minat konsumen sasaran untuk membeli.
- Pembelian : Konsumen sasaran memiliki keyakinan dan minat yang kuat, namun tidak cukup tergerak untuk membeli.
Yunan Wardana | 17211658 | 3EA17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar