Pages

FORZA JUVE !

FORZA JUVE !

Kamis, 14 November 2013

Pembelajaran Konsumen

PENGERTIAN PEMBELAJARAN

            Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputo guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran mentiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.


TEORI PEMBELAJARAN

  • Teori Belajar Behaviorisme. Terori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
  • Teori  Belajar kognitivisme. Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.Peneliti yang mengembangkan teori kognitif  ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
  • Teori Belajar Konstruktivisme. Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.

ILUSTRASI PEMBELAJARAN TEORI
  • Ilustrasi dari classical conditioning (membiasakan)
    • Pavlov, eksperimen terhadap Anjing
    • Membiasakan sesuatu terhadap konsumen sehingga ada stimulus
  • Ilustrasi dari instrumental conditioning (belajar dari kesalahan)
    • Jika stimulus yang diberikan mendapat respon negatif atas pengalamannya dimasa lalu maka konsumen tidak akan menerima stimulus tersebut dimasa yang akan datang
  • Ilustrasi cognitive Learning
    • Konsumen berprilaku menyelesaikan masalah. Masalah tersebut diselesaikan dengan pencarian informasi mengenai berbagai produk yang mungkin dapat menyelesaikan masalah tersebut.
  • Ilustrasi Pembelajaran Pasif
    • Penerapannya terhadap media sarana pemasang iklan (produk dengan tingkat keterlibatan rendah). Sebaiknya, iklan menampilkan sisi lain yang tidak bersifat informasional tetapi berupa simbol-simbol dan penimbulan kesan dalam penyampaian pesan terhadap konsumen.

RELEVANSI PENGARUH PERILAKU DAN COGNITIVE LEARNING PADA PEMASARAN

            Pendekatan perilaku konsumen mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang aktifitas (pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif, evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan mengevaluasi keputusan pembelian) adalah minimal. Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen yang tidak begitu terlibat dalam pembelian produk. Mungkin mereka akan merasa membuang-buang waktu untuk mencari informasi yang berhubungan dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi dan lain lain. Teori pembelajaran kognitif lebih relevan untuk produk yang penting dan memerlukan keterlibatan tinggi.



LOYALITAS KONSUMEN

          Menurut Tjiptono (2000 : 110) loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen. 



PEMBELAJARAN VICARIOUS

            Pembelajaran Vicarious (pencontohan) menyangkut pembelajaran melalui observasi, yang memadukan aspek-aspek dari teori pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious merujuk pada suatu proses yang berusaha mengubah perikalu dengan meminta individu mengamati tindakan orang lain.



Yunan Wardana | 17211658 | 3EA17

Sources :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar