Pages

FORZA JUVE !

FORZA JUVE !

Jumat, 01 November 2013

Kepribadian dan Gaya Hidup

KEPRIBADIAN DAN PERILAKU KONSUMEN
            Kepribadian berasal dari kata "pribadi" yang berarti " satu" "individu", yang memiliki arti karakter internal seseorang yang terbentuk atas atribut, sifat, tindakan yang berbeda dengan orang lain yang umumnya di dapat atas faktor keturunan atau lingkungan.
            Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.


KARAKTERISTIK PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
            Kepribadian adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Usia dalam siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi seseorang, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup adalah pengaruh langsung yang berkaitan dengan perilaku konsumen.


TEORI-TEORI KEPRIBADIAN
            Terdapat banyak teori tentang bagaimana sebuah kepribadian berkembang, paling tidak terdapat 4 perspektif pada kepribadian, yaitu :
  • Psychodynamic Theory, teori ini diciptakan oleh Sigmund Freud dan merupakan tonggak awal psikologi modern. Disini dirumuskan dengan premis bahwa kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari (unconscious need) konsumen terutama dorongan biologis dan seksual merupakan inti dari motivasi dan kepribadian. Ada tiga system yang berinteraksi didalam kepribadian manusia :
    • Id merupakan pusat dari semua dorongan-dorongan primitive dan impulsive.
    • Superego merupakan ekspresi individual tentang perilaku yang dibenarkan menurut norma dan etika social.
    • Ego merupakan pengendalian diri yang disadari oleh individu.
            Beberapa cara atau metode yang digunakan individu untuk mengatasi                       masalah psikologis yaitu :
    • Identifikasi ; Bila individu menggunakan metode ini, maka mereka akan mengadopsi metode orang lain yang telah terbukti berhasil mengatasi masalah psikologi. Misalkan menggunakan produk yang sama dengan yang biasa digunakan oleh keluarganya.
    • RepresiIndividu dapat mengendalikan kebutuhan fisiologis dengan membiarkan kebutuhan tersebut tak terpuaskan. Misalkan konumen menahan diri untuk tidak mengeluh ketika penjual mengecewakan.
    • DisplacementIndividu berupaya mengkonversikan kebutuhan fisiologisnya dalam bentuk yang lebih dapat diterima. Misalkan manggati kebiasaan merokok dengan mengkonsumsi permen rokok.
    • ProsyeksiIndividu berupaya untuk menyelesaikan konflik psikologis yang dihadapinya dengan menyalahkan orang lain.
    • RasionalisasiIndividu menciptakan pemikiran rasional untuk suatu tindakan dari pada mengakui kebenaran dari tindakan tersebut. Misalkan seorang konsumen mengaku lebih menyukai Toyota Kijang dari pada Toyota Altis, karena bentuknya yang lega, namun sesunghnya ia tidak mampu membeli Toyota Altis.
  • Neo-Freudian Personality Theory, Berbeda dari pandangan Freud bahwa kepribadian bersumber dari insting manusia secara alamiah, Karen Hornet, salah satu peneiliti teori ini mengajukan sebuah mekanisme yang dilalui individual dalam rangka mencari jalan keluar dari konflik yang menggelisahkan. Menurutnya individu dapat dibedakan menjadi 3 kepribadian yaitu :
    • Compliant Individual; Individu-individu yang cenderung mendekati orang lain. Mereka memepunyai hasrat untuk dikasihi, diingini, dan dihargai.
    • Aggressives Individual; Individu-individu yang cenderung menentang orang lain. Mereka mempunyai hasrat untuk berprestasi dan mendapatkan pujian.
    • Detached Individual; Individu-individu yang cenderung menjauhi orang lain. Mereka suka kemandirian, kemerdekaan, kebebasan dari kebajiban.
  • Trait Theory menggunakan asumsi (1) bahwa semua individu memilik karakter berbeda, (2) karakter tersebut bersifat konsisten dan dapat diukur perbedaanya antara individu yang satu dengan yang lain.
            Costa dan McCrae (1992;dalam Walzuch,2001), membagi karakter manusia             menjadi 5 yaitu :
    • Extraversion, manusia memiliki karakter extraversion adalah mereka yang suka berada didunia lain selain dunia mereka. Mereka adalah manusia ekstrovert yang focus pada dunia luar, lebih bersifat social, tidak terlalu peduli dan cepat sekali berubah.
    • Neurotism, karakter ini ditandai dengan kondisi emosi yang tidak stabil, pesimis dan kepercayaan diri yang rendah.
    • Agreebleness, manusia yang memiliki karakter ini cenderung berkeyakinan posotif dan menghargai nilai-nilai orang lain, mereka sangat peduli pada norma-norma masyarakat. Manusia dengan karakter ini adalah mereka yang dapat sangat dipercaya.
    • Conscientiousness, karakter ini ditandai dengan sikap bertanggung jawab, penuh dedikasi, dan dapat dipercaya. Mereka yang berkarakter conscientiousness cenderung mengambil keputusan dengan serius dan sangat hati-hati.
    • Openess to experience, jika seseorang memiliki karakter ini maka akan nampak pada keterbukaan cara berpikir dan mau menerima konsep-konsep baru. Umumnya mereka akan membuat keputusan yang tidak konservatif.
  • Carl Jung TheoryCarl Jung berpendapat dalam psikologi terdapat 2 dimensi cara berperilaku dan 4 fungsi dasar psikologi. Dua dimensi berorientasi dan menggambarkan tentang arah aliran energy psikis taua perhatian yaitu extroversion dan introversion. Extroversion adalah energy psikis yang diarahkan untuk mewujudkan dunia luar atau sesuatu. Sedangkan introversion adalah energy psikis yang focus pada proses-proses psikis internal yang meliputi perasaan dan ide-ide pemikiran.

DIMENSI KEPRIBADIAN
            Perubahan cenderung terjadi pada manusia. Prinsip homeostasis, kecendrungan alami bagi tubuh untuk kembali kepada keadaan yang seimbang. Manusia memiliki kemampuan untuk mengadaptasi perubahan dalam kondisinya.
            Karena kondisi ini meliputi Psikologis, Emosional dan Intelektual. Memang, setiap manusia memiliki reaksi yang berbeda-beda dalam menghadapai keadaan. Mengapa? Karena sebagai manusia kita adalah bagian dari dimensi psikologi utama yang berpengaruh pada tingkah laku dan emosi kita. Apa saja dimensi itu? Berikut 7 Dimensi Psikologi Kepribadian Manusia, yaitu :

  1. Dimensi Intelektual. Bagaimana seseorang berfikir, wawasannya, pemahamannya, alasannya, logika dan pertimbangnnya.
  2. Dimensi Temperamental. Sikap dan kepribadian atau watak tenang, mudah marah, pemarah, mudah dirayu, dramatis.
  3. Dimensi Emosional. Bagaimana reaksi emosinya, menangis, sedih, bahagia, kacau, over-sensitive, histeris, depresi, optimis.
  4. Dimensi Kebebasan. Keputusan yang sadar akan keinginan, harapan, dan kemampuan, untuk mewujudkan keinginan,  apakah menjadi lebih baik, bahagia, tertawa, menjadi diri sendiri, kesedihan, merasa tidak bahagia dan marah?
  5. Dimensi Imajinatif. Bentuk gambar dan ide dalam pikiran dan imajinasi Anda, untuk selalu mengharapkan dan melihat skenario yang salah, atau melihat ke depan, awal yang baru dan tahap yang lebih baik.
  6. Dimensi Sosial. Tingkah laku manusia dalam kelompok sosial, keluarga, pernihakan, dan sesama lainnya, penerimaan norma sosial dan pengendalian tingkah laku. Jalan yang akan kita ambil dan kedisiplinan.
  7. Dimensi Normatif. Norma-norma, nilai-nilai, dan pokok moral yang akan mempengaruhi tingkah laku kita. Kita berbeda karena terpengaruh oleh dimensi psikologis, latar belakang, watak kita, dan lingkungan dimana kita tinggal. Jangan pernah menghakimi orang lain karena mereka tidak berkuasa, tidak sukses, atau lemah. Tempatkan diri Anda, lalu putuskan bagaimana Anda akan bereaksi dalam keadaan tersebut.

GAYA HIDUP
            Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang dapat berubah tergantung zamanatau keinginan seseorang ubntuk mengubah gaya hidupnya. Istilah gaya hidup pada awalnya dibuat oleh psikolog Austria, Alfred Adler, pada 1929. Pengertiannya yang lebih luas, sebagaimana dipahami pada hari ini, mulai digunakan sejak 1961. 
            Gaya hidup bisa dilihat dari cara berpakaian, bahasa, kebiasaan, dan lain-lain. Gaya hidup bisa dinilai relatif tergantung penilaian dari orang lain. Gaya hidup juga bisa dijadikan contoh dan juga bisa dijadikan hal tabu.


NILAI DAN GAYA HIDUP
            Orang-orang dari subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi "seseorang secara utuh" dengan lingkungannya. Sebagian gaya hidup terbentuk oleh keterbatasan uang atau keterbatasan waktu konsumen.
            Konsumen yang mengalami keterbatasan waktu cenderung multitugas (multitasking), melakukan dua atau lebih pekerjaan pada waktu yang sama. Mereka juga membayara orang lain untuk mengerjakan tugas karena waktu lebih penting daripada uang.
            Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti (core values), sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang. 


MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK GAYA HIDUP DALAM STRATEGI PEMASARAN
            Penggunaan karakteristik gaya hidup dalam strategi pemasaran;
  • Pemasar  dapat  menggunakan  gaya  hidup  konsumen  untuk  melakukan segmentasi pasar sasaran.
  • Pemahaman gaya hidup konsumen juga membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
  • Jika  gaya  hidup  telah  diketahui,  maka  pemasar  dapat  menempatkan  iklan produknya pada media-media yang cocok.
  • Dengan mengetahui gaya hidup konsumen berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan gaya hidup mereka.



Yunan Wardana/17211658/3EA17
Sources : Disini | Disini | Disini | Disini | Disini




Tidak ada komentar:

Posting Komentar